ilmupengetahuan.co.id – Selama ini harddisk (HDD) telah menjadi media penyimpan standar untuk PC ataupun laptop. Selain pengembangan teknologi, ternyata perkembangan media penyimpanan juga tumbuh pesat. Saat ini, yang paling banyak dibicarakan adalah SSD, yang merupakan pengembangan dari teknologi HDD.
Solid State Drive atau sering kita kenal dengan istilah SSD, merupakan sbuah perangkat penyimpan data yang menggunakan serangkaian IC sebagai memori yang digunakan untuk menyimpan informasi atau data.
Pada dasarnya SSD sama dengan HDD. Hanya saja tidak tersimpan pada lapisan-lapisan magnetik layaknya HDD. SSD menyimpan semua data pada Emory Flash Chips yang saling terhubung. Memori flash pada SSD berbeda secara signifikan dari yang digunakan pada flash disk dalam hal tipe dan kecepatan. Chip memori flash pada SSD memiliki kecepatan lebih tinggi dari pada flash disk. Dengan kapasitas yang sama, harga SSD jauh lebih mahal dibanding Flashdisk. Jadi peengertian SSD secara singkat adalah sebuah perangkat elektronik yang berfungsi untuk menyimpan data seperti hardisk namun konstruksinya lebih seperti USB Flash Drive, yang tersusun dari beberapa IC sebagai memori.
Lalu, apa bedanya HDD dan SSH, yang merupakan teknologi media penyimpan terkini saat ini. Baca ulasan berikut ini :
Daftar Isi :
7 Perbedaan Antara HDD dan SSD
-
Ukuran dan berat
Komponen atau bahan yang terkandung dalam hard disk, seperti disk, head, dll, sangat mempengaruhi ukuran atau dimensi dan berat hard disk itu sendiri. Karena teknologi HDD sangat bergantung pada rotasi disk, ini membatasi berapa banyak hard disk yang bisa diproduksi. Sementara SSD bebas dari batasan ini, ukuran SSD bisa disusutkan sesuai dengan evolusi jaman.
SSD yang kini tersedia adalah 2,5 inci, berarti SSD ini hanya ditujukan untuk pemakaian laptop. Seiring dengan ukuran laptop yang lebih kecil dan semakin banyak Pengguna tablet PC menjelajah internet, anda akan melihat kemampuan SSD yang dapat beradaptasi dengan mudah dengan ukuran laptop/tablet.
-
Komponen dan prinsip kerja
HDD adalah kependekan dari hard disk drive, sedangkan SSD adalah singkatan dari Solid State Drive.HDD terdiri dari komponen mekanik dan elektronik.
Bagian mekanis dari hard disk terdiri dari disk, motor dan lengan yang terhubung ke disk. Proses pembacaan dsn penulisan data dilakukan melalui proses mekanik. Secara umum, pengolahan data hard disk terjadi karena adanya sinergi antara aktivitas mekanik dan elektrik. Sedangkan pada SSD tidak ada komponen mekanis seperti motor dan lengan dan turntable.
Pada SSD, hanya ada komponen elektronik seperti integrated circuit atau IC, microchip dan komponen elektronik pendukung lainnya seperti kapasitor. Seluruh proses membaca dan menulis data dilakukan secara elektrik sebagai proses yang terjadi pada flash disk dan memori RAM.
-
Kecepatan Baca Tulis Data
Pada bagian ini, SSD menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan. Kecepatan baca SSD bahkan 8 kali lebih cepat dari HDD. PC yang terpasang SSD dapat melewati proses booting dalam hitungan detik, bahkan tidak lebih dari 1 menit. Sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk hard disk lebih panjang, tergantung dari spesifikasi, dan tentunya tidak lebih cepat dibanding SSD.
Salah satu faktornya adalah SSD tidak menggunakan disk yang berputar atau faktor mekanis yang sangat membatasi kemampuan elektronik hard disk.
-
Efek yang ditimbulkan
HDD menerapkan unsur mekanik, yang menyebabkan efek samping yang buruk, antara lain :
- Panas yang berlebihan
- Konsumsi daya tinggi
- Rotasi motor dan cakram menyebabkan suara tinggi
Pada SSD, karena tidak memiliki unsur mekanik, maka pengaruhnya adalah:
- Suhu panas atau suhu SSD tidak setinggi HDD.
- Konsumsi daya sangat kecil, daya SDD cukup kurang dari 1 watt, sedangkan hard disk membutuhkan daya yang mencapai lebih dari 10 watt.
- Tidak ada putaran Motor dan Disc, sehingga SDD tidak berisik.
-
Daya tahan baterai
Pada umumnya penyimpanan tidak akan berpengaruh pada daya tahan baterai di komputer atau laptop hingga lebih dari 10%. SSD memiliki kinerja yang paling efisien bila dibandingkan dengan harddisk.
-
Fragmentasi
Karena bentuk spiralnya, HDD sangat ideal untuk menyimpan file berukuran besar pada blok yang berdekatan. Dan saat ruang disk penuh, file yang telah tersimpan bisa didistribusikan, ini disebut fragmentasi.
Efek fragmentasi adalah penurunan kinerja hard disk itu sendiri. Dalam keadaan seperti ini, untuk mengembalikan performa harddisk, kita biasanya melakukan defragmentasi untuk mengembalikannya. Sedangkan pada SSD, kita tidak perlu khawatir memikirkan masalah fragmentasi karena datanya tersimpan di flash chip.
-
Harga
SSD dijual dengan harga sangat mahal per GB nya. Kisaran harga saat ini SSD bisa mencapai 9 kali lipat dibanding HDD.
Kesimpulannya adalah jika Anda memiliki lebih banyak uang, Anda harus membeli SSD untuk kenyamanan Anda sendiri. Karena jika anda menggunakan SSD proses booting dan tranfer data akan menjadi lebih singkat dan juga cepat.
Artikel lainnya :
- 11 Anti Virus Terbaik Yang Tidak Bikin Lambat Komputer /Laptop Terbaru
- Work 100%] Cara Mengembalikan File yang Terhapus di Android Tanpa Root
- Pengertian Driver dan Fungsi Driver Komputer
- Cara Praktis Membersihkan Kipas Laptop Agar Tidak Cepat Panas
- Cara Membuat Halaman Fanspage Facebook dengan Mudah