Daftar Isi :
Pengertian, Sejarah, Manfaat, Kekurangan, Jenis dan Cara Kerja Enkripsi
IlmuPengetahuan.co.id – Apa itu enkripsi? Bagaimana cara kerja enkripsi? dan apa manfaat jika kita menggunakan enkripsi?. Simak penjelasan artikel dibawah ini untuk memahami tentang enkripsi secara lengkap.
Pengertian Enkripsi
Enkripsi adalah metode dimana data dikodekan sedemikian rupa sehingga keamanan informasi tetap terjaga dan tidak dapat dibaca tanpa kita mengetahui kode untuk membukanya. Enkripsi berasal dari cryptos bahasa Yunani, yang berarti tersembunyi atau rahasia. Enkripsi telah digunakan di berbagai negara untuk mengamankan komunikasi, hanya organisasi dan individu tertentu yang membutuhkan kerahasiaan yang menggunakan enkripsi.
Pada pertengahan 1970-an, sekretariat pemerintah Amerika Serikat menggunakan enkripsi kuat untuk keamanan publik, dan sekarang enkripsi telah digunakan dalam berbagai sistem di Internet seperti e-commerce, jaringan seluler dan ATM bank.
Enkripsi dapat digunakan untuk alasan keamanan. Namun teknik lain diperlukan untuk komunikasi yang aman, terutama untuk memastikan integritas dan otentikasi pesan. Misalnya kode otentikasi pesan (MAC) atau digital signature. Penggunaan lain adalah perlindungan terhadap analisis jaringan komputer.
Sejarah Enkripsi
Enkripsi berasal dari kata pada bahasa Yunani “Kryptos” berarti tersembunyi atau rahasia. Di masa lalu, ketika masih banyak orang yang tidak bisa membaca, menulis kalimat biasa sudah cukup untuk menjaga pesan rahasia. Tapi tentu saja itu tidak terlalu efektif, sampai saat itu skema enkripsi mulai dikembangkan untuk mengubah pesan menjadi bentuk yang tidak terbaca, untuk menjaga kerahasiaan pesan ketika disampaikan di tempat lain. Ini bertujuan agar tidak semua dapat membaca dan mengerti pesan yang mungkin dianggap penting.
Tahun 700 SM orang Spartan menulis pesan yang sensitif di media kulit yang melilit di tongkat yang disebut scytale. Saat tulisan dibuka karakter acak dihasilkan sehingga tidak dapat dibaca. Namun, jika tongkat dengan diameter yang sama digunakan dan digulungkan lagi, karakter acak dapat didekripsi lagi sehingga dapat dibaca oleh penerima.
Bangsa Romawi menggunakan kata sandi Chaesar, ini adalah jenis enkripsi sederhana karena setiap huruf dalam teks diganti dengan huruf lain yang memiliki perbedaan tertentu dalam alfabet. Sepintas ini sepertinya sulit diuraikan, namun jika Anda memperhatikan kata-kata yang umum digunakan seperti penggunaan huruf Q=O, proses enkripsi akan mudah dipahami.
Pertengahan 1970 enkripsi membuat lompatan besar ketika Whitfield Diffie dan Martin Hellman memecahkan salah satu masalah mendasar kriptografi, yaitu mendistribusikan kunci enkripsi yang aman untuk digunakan oleh mereka yang membutuhkannya. Ini kemudian dikembangkan bersama dengan RSA dan diimplementasi menjadi public key menggunakan algoritma asimetris, yang kemudian mengantarkan era baru untuk enkripsi sampai dengan sekarang.
Jenis Enkripsi
Dalam pemrograman web terdapat beberapa jenis metode enkripsi yang bisa digunakan untuk bahasa pemrograman PHP, ASP, dan lainnya. Berikut adalah jenis / macam metode enkripsi dalam pemrograman web :
Enkripsi SHA
- SHA adalah serangkaian fungsi cryptographic hash yang dikembangkan oleh National Security Agency (NSA) dan diterbitkan oleh NIST sebagai Standar Pemrosesan Informasi Federal AS.
- SHA adalah algoritma hash yang aman. Jenis-jenis SHA adalah SHA-0, SHA-1 dan SHA-2.
- Untuk SHA-2 menggunakan algoritma yang identik dengan ringkasan ukuran variabel yang dikenal sebagai SHA-224, SHA-256, SHA-384 dan SHA-512.
Enkripsi MD4
- Message-Digest algortihm 4 (seri ke-4), dirancang pada tahun 1990 oleh Profesor Ronald Rivest dari MIT. Panjangnya 128 bit.
- MD4 juga digunakan untuk menghitung ringkasan kata sandi NT hash pada Microsoft Windows NT, XP dan Vista.
Enkripsi MD2
- Message Digest Algorithm 2 (MD2) adalah fungsi cryptographic hash yang dikembangkan oleh Ronald Rivest pada tahun 1989.
- Meskipun algoritma lain seperti MD4, MD5 dan SHA telah diusulkan sejak lama, MD2 akan terus digunakan dalam infrastruktur kunci publik sebagai bagian dari sertifikat yang dihasilkan dengan MD2 dan RSA hingga 2004.
- Algoritma ini dioptimalkan untuk komputer 8-bit. MD2 ditentukan dalam RFC 1319.
Enkripsi MD5
- MD5 adalah salah satu dari serangkaian algoritma intisari pesan yang dikembangkan oleh Ronald Ronald Rivest dari MIT (Rivest, 1994).
- Pekerjaan analitik menunjukkan bahwa pendahulu MD5 adalah MD4 yang sudah tidak aman. MD5 dikembangkan pada tahun 1991 untuk menggantikan MD4 (kelemahan MD4 ditemukan oleh Hans Dobbertin).
- Dalam standar Internet (RFC 1321), MD5 telah digunakan dalam berbagai cara dalam aplikasi keamanan, dan MD5 juga sering digunakan untuk menguji integritas file.
- Dalam cryptographic , MD5 (Message Digest Algorithm 5) adalah fungsi cryptographic hash yang sering digunakan dengan nilai hash 128-bit.
Enkripsi Base64
- Base64 adalah sistem untuk menampilkan byte data mentah sebagai karakter ASCII.
- Base64 adalah format yang dicetak dengan karakter sehingga file data biner dapat dikirim dalam bentuk dan email dan disimpan dalam database atau file.
- Base64 menawarkan pengkodean karakter ASCII 6-bit-8-bit.
Enkripsi RC4
- RC4 adalah penyandian enkripsi aliran yang dibuat oleh Ron Riverst pada tahun 1987 untuk keamanan RSA.
- RC4 adalah jenis enkripsi aliran di mana unit atau input data diproses secara bersamaan. Unit atau data umumnya satu byte atau kadang-kadang bahkan bit (byte dalam istilah RC4).
- Dengan cara ini, enkripsi atau dekripsi dapat dilakukan dalam panjang variabel.
- Algoritma ini didasarkan pada permutasi acak.
Manfaat Enkripsi
Ada beberapa manfaat jika kita menggunakan enkripsi data, berikut manfaat atau kelebihan jika kita melakukan enkripsi pada data :
- Kerahasiaan informasi data dapat dijamin.
- Memberikan otentikasi dan perlindungan integritas untuk algoritma checksum / hash.
- Mengatasi penyadapan telepon dan email.
- Untuk digital signature. Digital signature adalah menambahkan garis instruksi ke salinan elektronik dan mengenkripsi instruksi dengan kunci yang kita miliki dan hanya mereka yang memiliki kunci dekripsi yang dapat membukanya.
- Untuk uang digital (digital cash).
- Dll.
Kekurangan Enkripsi
Dalam menggunakan enkripsi ini terdapat juga kelemahan atau kekurangan yang patut Anda pahami, penyalahgunaan enkripsi juga sering terjadi dikarenakan hanya pihak tertentu saja yang bisa membaca sebuat pesan yang telah diberi enkripsi. Berikut kekurangan enkripsi data :
- Menyusun rencana teroris. Enkripsi data sangat sering digunakan oleh pihak teroris dalam menjalankan misinya.
- Catatan kriminal disembunyikan oleh penjahat yang sudah memiliki record kejahatan yang banyak.
- Pesan tidak dapat dibaca jika penerima pesan lupa atau kehilangan kunci (decryptor).
Cara Kerja Enkripsi
Keamanan informasi di Internet disiapkan dengan menggunakan berbagai metode. Anda mungkin tidak menemukan bahwa data yang Anda kirim dienkripsi terlebih dahulu. Data yang dikirim dalam format mentah (tidak terenkripsi) disebut teks biasa. Data kemudian dienkripsi menggunakan algoritma enkripsi dan kunci enkripsi.
Proses ini menciptakan bentuk data baru yang disebut teks chiper. Ciphertext ini hanya dapat dibaca jika pertama kali dipecah dengan kunci yang sesuai. Proses mengubah bentuk ciphertext ke plaintext disebut dekripsi.
Demikianlah artikel Enkripsi adalah | Cara Kerja, Jenis, Manfaat dan Kekurangannya ini, semoga tetap bisa bermanfaat untuk Anda dan bisa membantu jika membutuhkan pengetahuan mengenai enkrispi data.
Baca Juga :
- 25 Macam Perangkat Keras Komputer Beserta Pengertian Dan Fungsinya
- Pengertian VPN – Fungsi, Jenis, Cara Kerja, Manfaat, Kelebihan & Kekurangannya
- Pengertian VPN – Fungsi, Jenis, Cara Kerja, Manfaat, Kelebihan & Kekurangannya
- Cara Mengaktifkan Windows Defender di Windows 8 dengan Mudah Tanpa Ribet
- Pengertian Web Browser, Fungsi Dan Contohnya [LENGKAP]